Pendidikan Karakter Perlu Dikembangkan di Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh

22-02-2025 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Sofwan Dedy Ardyanto, saat pertemuan kunjungan kerja Komisi V DPR RI di Sekolah Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Jumat (21/2/2025). Foto: Dipa/vel

PARLEMENTARIA, Banda Aceh – Anggota Komisi V DPR RI Sofwan Dedy Ardyanto menegaskan bahwa sekolah taruna harus mampu menanamkan pendidikan karakter yang baik. Hal ini akan berdampak positif jika diterapkan dalam praktik sehari-hari di sekolah pelayaran, seperti Sekolah Politeknik Pelayaran Malahayati.

 

"Selain sebagai politisi, saya juga bagian dari dunia diklat. Saat ini, kita sebagai bangsa menghadapi masalah besar dalam pendidikan karakter. Jadi, bukan hanya keterampilan yang harus diasah. Doktor dan para ahli sudah banyak, tetapi saya menaruh harapan besar pada sekolah pelayaran ini," tegasnya saat ditemui di Sekolah Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Jumat (21/2/2025).

 

Dalam konteks ini, Sofwan menekankan pentingnya integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum dan praktik sehari-hari di sekolah pelayaran. Tujuannya adalah memastikan bahwa nilai-nilai dan prinsip karakter tidak hanya diajarkan secara terpisah, tetapi juga diterapkan dalam setiap aspek pembelajaran dan pengalaman taruna.

 

"Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan program yang lebih holistik dan menyeluruh. Selain itu, diperlukan pelatihan bagi pengajar dan staf Sekolah Politeknik Pelayaran Malahayati agar dapat memahami cara terbaik mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pengajaran mereka," ujar politisi PDI-Perjuangan ini.

 

Lebih lanjut, menanggapi pandangan bahwa sekolah pelayaran dikenal dengan sistem pendidikan yang keras dan disiplin, ia menegaskan bahwa sistem tersebut tetap harus selaras dengan budaya di Aceh yang sangat kental dengan nilai-nilai Islam.

 

"Meskipun saya tidak terlibat dalam pembentukan kurikulum sekolah ini, kita tetap harus memperhatikan lingkungan dan budaya tempat sekolah ini berpijak. Simbol dan tradisi merupakan bentuk edukasi tentang kultur pendidikan kita. Hal ini juga menjadi bagian dari penghormatan terhadap budaya sekitar. Kunci dari pendidikan nasional yang harus dikembangkan adalah komunikasi antar-pemangku kepentingan. Kata kuncinya adalah with the heart," pungkasnya. (dip/aha)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...